jump to navigation

Social Networking [Online] 26/11/2008

Posted by l00k in Blogging, Catatan Mulut.
Tags: , , ,
trackback

Membaca berita didetiknet siang ini yang menyatakan adanya penawaran dari Facebook ke twitter.

Washington – Situs jejaring sosial Facebook tengah melakukan pendekatan dengan penyedia layanan micro-blogging Twitter. Facebook berniat mengakuisisi Twitter senilai USD 500 juta dalam bentuk saham.
Rencana pembelian Twitter oleh Facebook sebenarnya sudah berlangsung sejak pertengah Oktober lalu. Namun keduanya baru mengadakan pembicaraan serius beberapa minggu belakangan.
Dikutip dari Reuters, Rabu (26/11/2008), tawaran USD 500 juta tersebut adalah berdasarkan perhitungan dari  pembelian 1,6 persen saham Facecook oleh Microsoft tahun lalu. Namun rupanya Facebook tetap ingin membeli Twitter dengan harga semurah mungkin.
“Facebook telah mengajukan tawaran USD 150 juta, ini lebih rendah dari yang diinginkan Twitter,” kata salah seorang sumber, seperti dilansir AllThingsD.
Beberapa investor dan eksekutif Twitter merasa keberatan dengan akuisisi ini. Mereka berharap masih dapat membangun model revenue yang lebih baik untuk Twitter.
Salah satu investor Twitter bernama Chris Sacca, seperti dilansir Redherring, mempertanyakan nilai akusisi  Facebook.
“Jika Facebook menawar US$ 500 juta untuk membeli saham Twitter, hal pertama yang akan dipertanyakan adalah apakah saham itu memang bernilai US$ 500 juta atau tidak,” tanyanya.
Pengguna layanan Twitter saat ini mencapai enam juta orang.


Wow harga yang fantastis, ditengah badai krisis yang melanda hampir disegala lapisan, pembelian dengan nilai segitu untuk sebuah situs jejaring sosial. Jejaring sosial (Social Networking), saya yakin kalau kita semua sudah mengenalnya. Pastinya diantara kita sudah seringkali mendengar, melihat, mendapatkan invite dari teman untuk bergabung atau bahkan sudah memiliki account di situs-situs jejaring sosial seperti Friendster, Multiply, Facebook, Twitter, Plurk, Hi5 dan masih banyak lagi yang lainnya. Sudah terlalu banyak situs-situs jejaring sosial yang bergentayangan di rimba tanpa batas ini :-). Tujuan utama  *menurut saya* adanya situs-situs jejaring sosial ini adalah untuk mendekatkan tali pertemanan, silaturahmi *islamic mode* diantara rekan yang berlokasi saling berjauhan atau mengakrabkan rekan yang berada di group yang sama atau bisa jadi juga untuk mencari teman lama (eks sesekolahan, sekampus, sekampung, semasjid, segereja etc) yang sudah lama tidak saling berjauhan. Dari yang berawal untuk mendekatkan silaturahmi ternyata bisa juga berfungsi ganda sebagai ajang mencari kenalan bahkan pacar/istri kalau memang sudah jodohnya ;)). Pengalaman pribadi dulu ketika masih barunya F-ster seolah-olah ada perlombaan tidak tertulis, siapa yang bisa mendapatkan kenalan/friendlist *yang tentu saja* WANITA. *iya dunks saya khan cowok harus cari kenalan wanita*. Situs-situs tersebut yang pada awalnya hanya untuk saling melihat profil, foto; sekarang bahkan sudah bisa untuk memperindah tampilan profil, sahring foto, sharing video, sharing music *sampai dulu kalau mo download music bajakan tinggal menjadi member ke salah satu situs diatas*. Dengan berbagai masam fitur yang ada di situs jejaring sosial tersebut, memungkinkan kita untuk saling bercakap-cakap, memberi tahu kita sedang melakukan apa, bagaimana kabar kita, hingga pengiriman gosip yang lagi hot-hotnya saat ini.

Pertumbuhan situs jejaring sosial ini juga semakin banyak akhir-akhir ini, dan mungkin anda sepakat dengan saya bahwa pendahulunya adalah Friendster. Situs yang pada mulanya digunakan untuk mencari teman lama. Namun yang perlu dicermati adalah kemampuan survive dari situs tersebut, F-ster mampu bertahan hingga saat ini karena selalu mengembangkan fitur-fiturnya. Mulai dari theme profile yang bisa kita bentuk, sampai menjadi sebuah micro blogging. Bila satu account tersebut menyimpan 25Kb, bisa dibayangkan berapa besar kapasitas hardisk yang dibutuhkan untuk menyimpan seluruh file dari member situs tersebut. Belum lagi soal koneksi, bila dalam satu waktu yang bersamaan ada sekitar 10000 *bisa jadi lebih* mengakses situs jejaring sosial tersebut, berapa b/w yang mereka punyai supaya member mereka dapat mengakses dengan lancar. bagaimana mereka bisa menyediakan sebuah server yang tangguh kalau tidak berjualan, ternyata owner-owner dari situs tersebut juga mendapatkan online dari adsense. Semakin banyak member dari situs jejaring sosial tersebut, maka semakin tinggi pula nilai untuk memasang iklan di situs tersebut.  Hal itulah yang menjadi poin utama, kenapa facebook berani membeli twitter, yang notabene mereka merupakan perusahaan yang mempunyai target market yang sama.

Target Market kedua perusahaan diatas dan perusahaan sejenis adaalah pembentukan komunitas (Komunitas baru dan komunitas lama). Semakin banyak member dari perusahaan tersebut, maka akan berdampak pula kepada jumlah hit yang mengunjungi situs tersebut. Adanya simbiosis mutualisme yang tidak bisa dipisahkan diantara provider, member dan para advertiser sehingga semakin banyak pula pihak yang mengincar pangsa pasar ini. Provider (Owner situs jejaring sosial) bisa menaikkan nilai pemasangan iklan *bahkan bisa menaikkan nilai sahamnya di pasar bursa*, member, bisa bertemu kawan lama, bertemu dengan kawan baru hingga membuat komunitas baru, sedangkan pemasang iklan, mendapatkan keuntungan situs mereka akan semakin banyak dilihat oleh member.

Pembentukan komunitas online ini ternyata sudah berkembang sedemikian pesatnya hingga tidak mungkin saja dalam beberapa tahun kedepan rapat RT/RW hanya lewat salah satu situs jejaring sosial tersebut. Pak RT/RW mo pasang pengumuman tinggal tulis, mo ngadakan rapat, tinggal tulis, waktunya kapan, dimana situsnya, memakai media apa (Messenger kah dsb,dsb). Saya ingat waktu masih di Banda Aceh bersama rekan-rekan dari Airputih, seringkali kita bercanda tentang kata-kata Online. Mau makan online aja *pesen makanan telfun*, sampai mau menjalankan shalat juga online (hehehe maaf untuk yang ibadahnya selalu lurus, jangan merasa tersinggung dengan tulisan ini). “Jum’atan Online” itulah status *messenger dari salah satu situs penyedia* yang sering dipasang ketika hari Jum’at dan sudah menunjukkan waktu menjalankan sholat jum’at. Rapat Online ketika Boss dari kantor pusat ingin menyampaikan pengumuman. dan segalanya yang berbau online (termasuk juga bertjinta Online :D). Saya jadi ingat status dari Wandi di hari jum’at minggu lalu,  yang menyatakan bahwa semuanya bisa dilakukan online hehehe, duh sorry saya lupa detail dari statusnya Wandi saat itu.

*udah ahh kok malah bahas online, kembali ke topic*

The Power of Community Online, merujuk dari semakin banyaknya komunitas yang tumbuh bak jamur dimusim hujan.  Dari satu account kita bisa bergabung kedalam satu komunitas, bahkan kita juga bisa bergabung lebih dari 1 komunitas. Tentu saja semakin banyaknya komunitas yang kita ikuti, juga akan semakin memperlama waktu kita dalam merawatnya. Gak mungkin banget khan kalau kita mengikuti sebuah komunitas hanya bertindah pasif, bisa jadi malah teman/rekan sekomunitas kita me-judge- kita sombong.
Disatu sisi, semakin banyak komunitas (group) yang kita ikuti maka juga akan semakin membuka peluang kita untuk memiliki teman-teman baru, wawasan baru, ilmu baru *dan segalanya yang serba baru* tanpa melupakan teman-teman yang lama (tujuan awal dari adanya jejaring sosial). Disisi yang lainnya juga semakin menambah aktifitas kita didalam merawat account kita disalah satu situs jejaring sosial tersebut. Jadi bijaksanalah untuk sebelum memutuskan akan bergabung dengan salah satu situs jejaring sosial tersebut, atau malah memutuskan untuk mengikuti semua situs jejaring sosial tersebut.

Mengingat saya adalah penganut faham kerepotan dalam menangani account yang banyak, saya cuman mengikuti f-ster dan MP kemaren, namun mengingat banyak sekali perkembangan teman-teman maupun rekan-rekan yang dilakukan disalah situs jejaring sosial tersebut (sampai tidak mengindahkan invite/ajakan yang dikirimkan ke email saya), akhirnya saya memutuskan untuk membuat account juga di situs jejaring sosial yang sekarang lagi hangat-hangatnya. Konsekwensinya apa? yach saya harus segera membuat catatan kecil berisikan tentang account saya yang bergeletakan dimana saja. dan seperti yang saya sebut diatas, juga harus mulai berperan aktif disalah satu situs jejaring sosial yang baru saja saya ikuti. 😀

Bisa jadi tahun depan, file yang berisikan tentang account-account saya akan semakin besar ukurannya, mengingat bukan tidak mungkin bila dikemudian waktu terdapat ratusan-ribuan situs yang sejenis dan masing-masing teman kita mendaftar disalah satu situs tersebut. Jadi kalau anda memutuskan untuk bergabung dan merasa mempunyai account disalah satu situs jejaring sosial yang sama dengan saya, jangan ragu-ragu untuk menginvite saya yah :D. Disini-lah anda dapat temukan dimana saja saya bergabung dengan situs jejaring sosial tersebut.

Komentar»

1. coffeehead77 - 30/11/2008

Masalah kita sama, bro! susah buat mengingat account-account kita yang tambah lama tambah numpuk. tapi denger2 situs ping.fm bisa meringkas banyak account termasuk wordpress jadi 1 account saja. cuma sampai sekarang belum sempet mampir. 🙂

2. l00k - 02/12/2008

kalau melihat sekilas, memang semacam 1 apps untuk bisa posting dimana-mana, namun karena account saya banyak, dan ternyata saya sampai saat ini masih belum percaya sepenuhnya terhadap kemampuan save data di tempat online, saya masih menggunakan cara lama untuk menyimpan account saya, yaitu di komputer saya sendiri 😀
thanks sudah mampir dan untuk memberikan petunjuk tentang ping.fm


Tinggalkan komentar